Posted by : Geulumpang Sulu Timu Minggu, 04 Mei 2014

LHOKSEUMAWE – Selang sehari dari peristiwa tabrakan kereta api dengan truk pengangkut elpiji di Kemayoran Lama, Jakarta, terjadi pula tabrakan antara Kereta Api (KA) Aceh dengan mobil Taft BL 560 KK di Desa Glumpang Sulu Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Bedanya, pada peristiwa Selasa (10/12) sekitar pukul 08.30 WIB itu tak ada korban jiwa, namun bagian kiri depan KA pecah, sedangkan bagian depan mobil peyot.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi, KA Aceh yang sedang mengangkut sekitar 70 murid TK Kecamatan Muara Batu bergerak dari Bungkah sekitar pukul 08.25 WIB. Baru lima menit melaju, KA pun tiba di Simpang Empat Glumpung Sulu Barat, Kecamatan Dewantara. Di simpang itu mobil Taft yang dikendarai Sudirman Saleh (40), asal Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, sedang melintas, sehingga tabrakan tak terelakkan.
Kepada Serambi, Sudirman menjelaskan bahwa dia baru saja pulang membeli bibit ikan dari Lancang Barat. Saat hendak melintasi rel kereta, menurutnya, palang pintu tak tertutup, sehingga dia berani menaiki rel. Begitupun, dia berhenti sejenak untuk memastikan apakah ada orang yang melintas atau tidak.
“Tiba-tiba saja sudah ada kereta api dan langsung menabrak bagian depan mobil saya. Bagian depan mobil saya terjepit oleh palang pintu kereta api dan sempat terangkat. Untung tidak terbalik,” ujarnya.
Tak lama pascakejadian, warga dan pihak kepolisian datang ke lokasi. KA yang hanya pecah fibernya di bagian depan kiri langsung melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Krueng Geukueh. Sedangkan mobil terpaksa diderek menuju Polsek Dewantara.
Kepala Operasi KA Aceh, Arminizar, mengaku tidak tahu siapa yang salah sehingga tabrakan itu terjadi. Namun, bila dilihat dari kondisi KA yang pecah bagain samping depan kirinya, dia prediksi, mobillah yang menabrak KA. “Namun demikian, kita serahkan semuanya kepada polisi yang melakukan penyelidikan kasus ini,” ujar Arminizar.
Saat disinggung Serambi bahwa palang pintu tidak tertutup saat KA lewat, sebagaimana dikatakan Sudirman Saleh, Arminizar mengatakan tidak dapat berkomentar mengenai hal itu. “Tapi pastinya, pascakejadian itu KA tetap beroperasi sesuai jadwal yang ada,” demikian Arminizar.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Joko Surahmanto, melalui Kasat Lantas AKP Edwin mengatakan, pengoperasian kereta api di jalur Krueng Mane-Bungkah-Krueng Geukueh itu sama sekali tidak dikoordinasikan dengan pihaknya. “Seharusnya bila ada koordinasi kita bisa sarankan dari aspek keamanannya, sehingga tabrakan seperti ini tak sampai terjadi,” ujar Edwin.
Berdasarkan hasil sementara olah lokasi, menurut AKP Edwin, saat KA datang, mobil pun melaju, sehingga terjadi tabrakan di bagian depan. “Namun, untuk menindaklanjuti kejadian ini, kita akan periksa sopir mobil dan pihak manajemen kereta api serta sejumlah saksi mata,” demikian AKP Edwin.
Sebelumnya, Minggu (8/12) lalu, Wakil Ketua DPRA, Drs Sulaiman Abda MSi sudah memperingatkan bahwa kereta api Aceh itu berbahaya bila terus dioperasikan, karena belum ada pagar pembatas, sehingga dapat mengancam keselamatan warga.
Ketika kabar tentang tabrakan itu disampaikan kepadanya kemarin pagi di Banda Aceh, Sulaiman Abda berkomentar, “Nah kan, sudah saya ingatkan. Itulah susahnya kalau yang beroperasi itu ‘kereta api Abunawas’,” ujarnya setengah berseloroh. (bah/bur)





Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

GEUCHIK GAMPONG GEULUMPANG SULU TIMU. Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © GEULUMPANG SULU TIMU -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -